Pengertian Semangat Kerja, Moral & Budaya Kerja Apa yang dimaksud dengan tiga istilah di atas? Semangat kerja adalah sebuah dorongan keinginan dan kesungguhan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan sikap yang disiplin demi mencapai prestasi kerja yang maksimal sesuai dengan yang ditargetkan. Hampir sama dengan moral, moral adalah suasana batiniah yang dimiliki seseorang dan mempengaruhi perilaku individu tersebut dalam berperilaku di dalam organisasi. Bagaimana dengan moral kerja? Moral kerja adalah dorongan semangat yang dimiliki individu untuk berpartisipasi secara maksimal di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, budaya kerja adalah pandangan hidup yang berisi nilai-nilai dan tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku individu sebagai Sumber Daya Manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam menghadapi berbagai tantangan kerja di masa depan. Moral kerja yang tinggi akan mempengaruhi semangat kerja yang dimiliki seseorang, dan kondisi ini juga akan berkontribusi untuk membentuk budaya perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Apa yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Semangat Kerja, Moral dan Budaya Kerja? Di dalam dunia bisnis dan kerja, memiliki fokus yang tinggi terhadap hasil atau target yang diinginkan memang sangat diperlukan. Namun, tidak ada salahnya bagi kita untuk mempertanyakan banyak hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan, visi dan misi yang berlaku. Kita sering lupa bahwa rasa ingin tahu yang tinggi justru akan semakin membawa kita kepada kinerja yang lebih baik. Pernah dengar pepatah, “Tak Kenal, maka Tak Sayang”. Sama halnya dengan kontribusi yang diberikan pada suatu perusahaan. Jika kita hanya fokus pada tujuan tanpa mengetahuinya lebih dalam, maka semangat kerja yang dimiliki akan sangat minimal. Dengan mengajukan pertanyaan, ini akan membuat kita lebih berani dalam meminta umpan balik dari para karyawan unggul, rekan kerja, mendorong lahirnya inovasi baru, dan membantu setiap karyawan untuk mendapatkan kejelasan dalam tujuan perusahaan dan meningkatkan kinerja mereka lebih baik lagi. Selain itu, mengajukan pertanyaan juga bisa membantu kita untuk melihat apa yang kita anggap “benar” dan “salah”, sehingga ketika mengajukan pertanyaan kita akan lebih tersadar bahwa seringkali apa yang kita anggap sebuah “kebenaran” adalah kepercayaan subjektif semata yang mungkin perlu diubah. Selain itu, mengajukan pertanyaan juga akan membuat seseorang merasa lebih dihargai, didengar, dipenuhi dan diakui oleh orang-orang disekitarnya, sehingga ini akan membangun budaya kerja yang baik. Menurut website huffpost dot com, ada 15 pertanyaan penting yang dapat diajukan oleh atasan untuk meningkatkan semangat kerja, moral dan budaya kerja para karyawannya di dalam organisasi atau perusahaan. Berikut adalah penjelasannya lebih rinci. Meningkatkan Semangat Kerja & Moral Karyawan Seperti yang sudah dibahas pada awal artikel ini bahwa seseorang dengan moral kerja yang tinggi akan menghasilkan semangat kerja yang tinggi juga. Oleh karena itu, kedua hal ini memang sangat perlu ditingkatkan. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai berikut ini 1. Apa yang Menginspirasi Anda untuk dapat Sukses Setiap Hari? Pertanyaan pertama yang bisa diajukan kepada karyawan adalah menanyakan hal apa yang dapat membuatnya terinspirasi untuk bisa mendapatkan kesuksesan setiap harinya. Tidak dapat disangkal bahwa kita semua PASTI akan menghadapi tantangan kerja atau mengalami hari yang sangat buruk di kantor. Namun, pertanyaan ini akan menyadarkan karyawan bahwa dirinya bisa mencari sosok idola, mencari tahu pengalaman atau ungkapan motivasi yang dapat mendorong mereka untuk tetap meraih kesuksesan setiap harinya. 2. Apa Hal yang Paling Penting dari Pekerjaan Anda? Melalui pertanyaan ini, pimpinan akan membantu karyawannya dalam berfokus kepada hal-hal penting yang sangat berarti untuk mereka. Ketika karyawan sudah semakin paham dengan apa yang mereka yakini sangat penting, maka ini akan meningkatkan motivasi karyawan. 3. Seberapa Bahagiakah Anda? Jawab dengan Skala 1 hingga 10, dan Apa Alasannya? Para pimpinan juga sangat penting untuk mengetahui, apakah karyawan mereka merasa bahagia atau tidak selama bekerja di dalam perusahaan tersebut. Para karyawan yang merasa berbahagia pastinya akan memberikan solusi dan kinerja yang terbaik. Tetapi, kita juga perlu tahu tentang seberapa bahagiakah para karyawan? Skala kebahagiaan yang tinggi berpengaruh pada kepuasan karyawan dalam bekerja di kantor dan kepuasan yang tinggi akan membangun budaya kerja yang tinggi di dalam perusahaan. Ketiga pertanyaan di atas akan membantu meningkatkan semangat kerja dan moral kerja yang dimiliki oleh para karyawan. Nah untuk lebih mengetahui lebih jelas apakah karyawan kita berbahagia di kantor atau tidak, dua pertanyaan di bawah ini bisa membantu kita untuk mengetahuinya. 4. Kapan Anda Merasa dapat Bersenang-Senang di Tempat Kerja? Pertanyaan ini sangat cocok untuk diajukan ketika minggu-minggu yang berat telah dilalui oleh karyawan kita di kantor. Coba tanyakan pertanyaan ini kepada mereka, jika jawabannya “tidak pernah”, ini menandakan bahwa karyawan kita merasa kurang bahagia di tempat kerja. Jika memang begitu, sekarang lah saatnya bagi pimpinan untuk menciptakan kebahagiaan di dalam tempat kerja. 5. Kira-kira, Apa lelucon yang Paling Anda Sukai? Jika jawaban karyawan masih kaku dari pertanyaan ini, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa karyawan memang merasa sangat tegang dan terlalu serius di tempat kerja, sehingga kita perlu bersikap lebih cair dalam menciptakan suasana kantor yang menyenangkan. Berbahagia dan bersenda gurau bukan berarti tidak serius dalam pekerjaan kok. Pimpinan perlu ingat bahwa karyawan tetaplah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, mereka bukanlah robot. Membangun dan Meningkatkan Budaya Kerja yang Kuat Baru-baru ini, Merriam-Webster menyampaikan bahwa kata “Budaya” menjadi kata yang paling terbaik dan paling terkenal di tahun ini. Melalui kata “budaya”, rekan-rekan pembaca akan tahu betapa pentingnya hal itu bagi bisnis Anda semua. 6. Sebutkan 5 hingga 10 Kualitas yang perlu dimiliki Seorang Karyawan untuk Budaya Kerja yang Kuat? Membangun budaya kerja yang kuat bisa dimulai semenjak kita menyeleksi para kandidat baru di awal wawancara. Cobalah untuk menanyakan pertanyaan ini kepada mereka dan pilihlah jawaban kandidat yang paling mendekati dengan budaya kerja yang memang diinginkan di dalam perusahaan kita. Ini adalah pertanyaan yang sangat cerdas untuk mendapatkan karyawan yang kita inginkan. 7. Apa Proses yang dapat Anda Perbaiki atau Tingkatkan? Memberikan pertanyaan ini kepada karyawan atau kandidat akan memudahkan mereka untuk terus berpikir dan berfokus pada hal-hal penting yang akan atau sedang mereka perbaiki atau tingkatkan? 8. Bagian Nilai Perusahaan mana yang Anda Ingin Kuasai? Seperti yang kita ketahui bahwa nilai-nilai perusahaan adalah kompas yang mengarahkan karyawan untuk menjadi seorang yang otonom dan tetap menjaga nilai-nilai yang ada. Dari semua nilai-nilai perusahaan yang ada, pasti ada satu, dua atau mungkin tiga nilai yang paling ingin dikuasai oleh karyawan tersebut. Mereka merasa bahwa nilai-nilai tersebut sangat mencerminkan dirinya. Tugas pemimpin dalam hal ini adalah mendukungnya dan terus memperkenalkan nilai-nilai penting yang lain, agar budaya kerja semakin meningkat dengan baik. 9. Bantuan Apa yang sedang Anda butuhkan pada Minggu ini? atau Bulan ini? Berfokus pada masa depan memang sangatlah bagus, namun kita juga perlu mengingatkan para karyawan bahwa memberikan fokus di masa kini juga sangat penting. Jika kita tidak berfokus untuk masa sekarang, maka sulit untuk memiliki masa depan yang baik. Melalui pertanyaan ini, kita akan membentuk budaya kerja yang tetap fokus pada masa sekarang. 10. Apa Saja Hal yang dapat Membuat Anda Frustasi di Tempat Kerja? Seringkali karyawan mengalami keterlambatan dalam bekerja atau merasa frustasi karena mereka mengalami beberapa kendala yang tidak berani untuk disampaikan kepada pemimpinnya. Dengan mengajukan pertanyaan ini, pemimpin akan tahu apa saja yang membuat karyawannya terkendala dan terhambat dalam pekerjaan. 11. Apakah Anda Merasa Jelas tentang Peran Anda dan Apa yang harus Anda Kerjakan? Jika Kurang Jelas, Apa Aspek yang Masih Kurang Jelas? Dalam budaya kerja yang baik, setiap karyawan harus tau dan paham tentang apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan, apa tujuan mereka dan mengapa mereka harus melaksanakan semua itu? Pesan yang jelas akan membuat karyawan lebih termotivasi, bersemangat dalam kerja dan menciptakan budaya kerja yang baik. 12. Refleksi Dari Kinerja yang Diberikan Minggu Ini, Apakah Ada yang Bisa Diperbaiki? Coba lakukan kegiatan refleksi sebelum hari Jumat berakhir bersama para karyawan, apakah ada dari kinerja yang mereka berikan di dalam minggu tersebut yang dapat diperbaiki menjadi lebih baik untuk kedepannya? Dengan melakukan refleksi secara bersama-sama seperti ini, karyawan akan termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Mengelola Karyawan yang Introvert untuk Lebih Bersemangat Bekerja dan Meningkatkan Budaya Kerja Kita mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan dalam menghadapi karyawan yang introvert karena tipe karyawan yang seperti ini akan sangat pendiam dan pemalu untuk menyampaikan aspirasi atau ide-ide yang mereka miliki. Tiga pertanyaan di bawah ini dapat membantu rekan-rekan pembaca untuk berinteraksi dengan karyawan introvert agar dapat membantu mereka lebih bersemangat dalam bekerja dan meningkatkan budaya kerja di kantor. 13. Apakah Baru-baru Ini Ada Diskusi Tim atau Pertemuan dimana Anda tidak bisa Membagikan Pemikiran Anda? Jika Ada, Sampaikan Saja Sekarang... Karyawan introvert biasanya cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk memikirkan ide-ide cemerlang dan matang. Apalagi biasanya mereka sering didahului oleh para karyawan ekstrovert dalam menyampaikan aspirasi. Ini terjadi karena mereka memerlukan ketenangan untuk berpikir. Pertanyaan ini akan membantu karyawan introvert untuk menyampaikan aspirasi atau pendapat yang belum sempat terucapkan. Sehingga, mereka akan merasa dihargai dan diakui kehadirannya. Dengan begitu, mereka akan lebih bersemangat dalam bekerja dan budaya kerja yang baik akan terus tercipta di dalam kantor. 14. Siapa yang Ingin Anda Kenal Lebih Baik di dalam Perusahaan? Bagaimana jika Meminum Kopi Bersama dengan Mereka? Dalam kerja, pastinya banyak orang-orang yang sangat menginspirasi di dalamnya. Ketika karyawan introvert mengagumi atasan atau rekan kerja yang membuat mereka terdorong untuk memberikan prestasi lebih, mereka mungkin tidak akan menyampaikannya secara langsung. Pertanyaan ini akan membantu mereka untuk menyampaikannya dan membuka peluang bagi mereka untuk bisa berdiskusi dan meminum kopi bersama orang-orang yang dapat memotivasi mereka. 15. Adakah Sesuatu Hal yang Menghambat Anda dari Menyelesaikan Tugas? Seringkali karyawan introvert suka memendam perasaan kesal atau kekhawatiran yang mereka rasakan. Ini adalah pertanyaan yang tepat untuk disampaikan kepada karyawan introvert agar mereka merasa bahwa pemimpinnya sangat memperhatikan perkembangan mereka selama di tempat kerja. Itulah 15 pertanyaan yang bisa disampaikan kepada karyawan untuk meningkatkan semangat kerja, moral dan budaya kerja yang mereka miliki. Yuk, kita mulai terapkan dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Contohpertanyaan wawancara kepemimpinan untuk diajukan kepada kandidat 1. Ceritakan tentang saat Anda berjuang dengan keseimbangan kehidupan kerja. 2. Juga, ceritakan tentang saat Anda memimpin proyek tim. 3. Ceritakan tentang saat ide Anda meningkatkan perusahaan dalam beberapa cara. 4.
Pertanyaan Sulit Tentang Motivasi Belajar – Minggu Tidak ada pertanyaan diskusi 1 2 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi? 2. Jelaskan metode yang digunakan dalam kajian perilaku organisasi! 3. Jelaskan unit analisis dalam kajian perilaku organisasi! 4. Jelaskan hubungan perilaku organisasi dengan disiplin ilmu lainnya! 2 3 1. Jelaskan dua bentuk keragaman dalam suatu organisasi! 2. Jelaskan karakteristik pribadi terpenting yang memengaruhi perilaku organisasi! 3. Jelaskan kemampuan intelektual dan pengaruhnya terhadap perilaku organisasi! 4. Jelaskan perbedaan antara kemampuan intelektual dan fisik 5. Bagaimana organisasi mengelola keragaman secara efektif? 3 4 1. Jelaskan pokok-pokok perilaku! 2. Apakah unsur-unsur utama perilaku berhubungan atau tidak? Katakan padaku! 3. Apakah perilaku individu selalu mengikuti perilakunya? Jelaskan jawabanmu! 4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu berdasarkan perilaku! 5. Jelaskan sikap utama seseorang terhadap pekerjaan! 6. Bagaimana Anda mengukur kepuasan kerja? 7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja! 8. Apa yang lebih penting dalam mempengaruhi kepuasan kerja, gaji/gaji atau pekerjaan? Katakan padaku! 9. Bagaimana kepuasan kerja mempengaruhi hasil kerja? 4 5 1. Apa itu kepribadian? 2. Bagaimana cara mengukur kepribadian? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kepribadian? 4. Apa itu MBTI? Apa yang diukurnya? 5. Jelaskan lima ciri kepribadian utama! 6. Bagaimana sifat Lima Besar memprediksi perilaku di tempat kerja? 7. Selain Lima Besar, sifat kepribadian apa yang relevan dengan perilaku organisasi? 8. Apa yang dimaksud dengan nilai? 9. Mengapa nilai penting dalam OB? 10. Jelaskan perbedaan antara nilai instrumen dan nilai terminal! Orientasi selektif, dalam proses komunikasi penerima melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi lainnya mengambil apa yang menguntungkan mereka Secara defensif, ketika orang terancam, mereka bereaksi dengan cara yang mengurangi kompetensinya. Untuk mencapai saling pengertian, Kembangkan pemimpin? 11 12 1. Apa itu grup? Kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling bergantung dan saling bergantung yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Micro Teaching R A H A J U Oleh Jl. Sucipto 22/32 Malang 2. Jelaskan jenis-jenis kelompok! Kelompok Formal Kelompok ini dibangun sebagai hasil dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja yang diidentifikasi untuk melakukan tugas. Kebutuhan dan proses organisasi mengarah pada pembentukan berbagai jenis kelompok. Secara khusus, ada dua jenis grup formal Grup Komando Grup komando ditentukan oleh bagan organisasi. Sebuah kelompok terdiri dari bawahan yang melapor langsung ke supervisor tertentu. Hubungan otoritas antara manajer departemen dan supervisor atau antara perawat senior dan bawahannya merupakan kelompok komando. Kelompok Tugas Task Group Kelompok tugas terdiri dari karyawan yang bekerja sama untuk melaksanakan tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan staf administrasi di perusahaan asuransi adalah tugas yang harus dilakukan ketika orang melaporkan cedera kecelakaan. 3. Jelaskan lima tahap perkembangan kelompok!  Tahap formatif Tahap pertama dalam pengembangan kelompok, ditandai dengan ketidakpastian yang tinggi. Mereka adalah bagian dari grup  Tahap badai kesulitan muncul Tahap kedua dalam pengembangan kelompok ditandai dengan konflik dalam kelompok. Hapus hierarki manajemen Lebih sesuai dengan hak demokrasi. Jika manajer diberi banyak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, maka mengadopsi kebijakan yang memungkinkan orang lain yang ahli untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan upaya untuk meningkatkan legitimasi orang lain. Lk. Norma Pinta Tama Identifikasi Masalah Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua individu atau lebih yang melakukan interaksi sosial secara intensif dan teratur, sehingga individu tersebut telah memiliki pembagian fungsi, struktur dan norma tertentu. Teamwork adalah suatu bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama secara efisien dan efektif terhadap tujuan yang telah disepakati sebelumnya. 12 13 1. Apa itu budaya organisasi dan ciri umumnya? Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang memandu sumber daya manusia dalam pelaksanaan tanggung jawabnya dan perilakunya dalam organisasi. Karakteristik budaya organisasi 3. Faktor apa saja yang digunakan untuk membangun dan memelihara budaya organisasi? Budaya organisasi yang kuat harus dikembangkan. Suono 200455 mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi budaya organisasi, antara lain Lk. Eksplorasi Alternatif Solusi 1 Daripada hukuman, dan menekankan vitalitas dan pertumbuhan individu. SATU. Membangun budaya kekuatan karyawan yang positif bukanlah tentang mengabaikan masalah, ini tentang menunjukkan kepada karyawan cara memanfaatkan kekuatan mereka, daripada berada dalam budaya organisasi yang membantu mereka menemukan kekuatan mereka dan belajar memanfaatkan kekuatan itu. B. Menghargai daripada menghukum Meskipun sebagian besar organisasi lebih menekankan pada penghargaan ekstrinsik seperti gaji dan promosi, mereka sering kehilangan kekuatan dari hadiah yang sederhana dan tidak mahal seperti pujian. C. Organisasi yang menekankan vitalitas dan pertumbuhan mendapatkan hasil yang lebih baik dari karyawan yang menganggap diri mereka hanya sebagai roda penggerak dalam mesin. Budaya positif menghargai perbedaan antara pekerjaan dan karier. Ini mendukung tidak hanya kontribusi karyawan terhadap efektivitas organisasi, tetapi juga bagaimana organisasi dapat menciptakan nilai besar yang membantu orang berkembang. D. Batasan budaya positif bermanfaat dalam membangun budaya positif, tetapi organisasi harus objektif dan hanya mengejar efisiensi. 7. Jelaskan ciri-ciri budaya spiritual! KARAKTERISTIK ORGANISASI SPIRITUAL  Perhatian yang lebih besar terhadap tujuan Organisasi spiritual membangun budayanya berdasarkan tujuan laba dan laba bukanlah tujuan utama organisasi.  Fokus pada pengembangan pribadi Organisasi tidak hanya memberikan posisi, tetapi mereka mencoba untuk menciptakan budaya yang memungkinkan karyawan untuk terus belajar, tumbuh dan memberikan keamanan kerja.  Kepercayaan dan keterbukaan Ciri-ciri organisasi spiritual adalah saling percaya, jujur ​​dan terbuka. Manajer tidak takut mengakui kesalahan dan jujur ​​dengan karyawan, pelanggan, dan pemasok.  Pemberdayaan karyawan mampu memberdayakan karyawan agar lebih dapat mengambil keputusan terkait pekerjaan, dengan kata lain perusahaan percaya bahwa karyawan dapat mengambil keputusan secara cermat dan penuh pertimbangan bagi pelanggan.  Toleransi ekspresi karyawan Perusahaan tidak menekan perasaan karyawan, membiarkan mereka menjadi karyawan. 13 14 1. Jelaskan 6 unsur pokok struktur organisasi! SATU. Spesialisasi pekerjaan Pembagian pekerjaan menjadi beberapa langkah, masing-masing dilakukan oleh orang yang berbeda. B. Segmentasi Pengelompokan untuk membentuk segmen-segmen. C. Rantai Komando Menggambarkan bagaimana perintah mengalir dari atas ke bawah d. Rentang Kendali Jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh atasan f. Sentralisasi Suatu kondisi dimana pengambilan keputusan dipusatkan pada satu tingkat dalam suatu organisasi . Desentralisasi Status pendelegasian pengambilan keputusan ke unit-unit f. Formalisasi Mendefinisikan banyak aturan, prosedur, dan standar dalam suatu organisasi. Peraturan dan regulasi yang lebih formal Pembagian departemen yang lebih sedikit Fungsi dikelompokkan ke dalam departemen fungsional Rantai komando yang pendek Area kontrol yang sempit Karakter organik Karakter mekanistik Jawaban Diskusi Tentang Motivasi 3. Jelaskan konstruksi matriks! Struktur matriks adalah struktur dimana terdapat dua atasan di bawah bawahan, yaitu atasan fungsional dan atasan departemen, menurut buku Stephen Robbins, struktur matriks adalah struktur organisasi yang menciptakan wewenang ganda dan menggabungkan divisi departemen fungsional dengan departemen produk.  Teknologi; komputer portabel dan perangkat genggam yang lebih cepat, lebih murah dan lebih banyak; Kemunculan dan pertumbuhan situs jejaring sosial  Guncangan ekonomi; Fluktuasi Pasar Perumahan Global, Resesi Global  Persaingan; Pesaing global, merger dan konsolidasi  Tren sosial; Meningkatnya kesadaran lingkungan.  Politik dunia; Kenaikan biaya kesehatan 2. Jelaskan perbedaan antara perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan!  Perubahan terencana adalah perubahan aktivitas yang disadari dan ditargetkan.  Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan dalam kegiatan yang tidak dimaksudkan dan tidak berorientasi pada tujuan. Pertanyaan sulit tentang kewirausahaan, pertanyaan tentang kewirausahaan yang sulit, pertanyaan sulit tentang kanker payudara, pertanyaan sulit tentang asuransi syariah, pertanyaan yang sulit tentang puasa, pertanyaan sulit tentang investasi saham, pertanyaan sulit tentang reksadana, pertanyaan sulit tentang keselamatan kerja, pertanyaan sulit tentang asuransi, pertanyaan sulit tentang wirausaha, pertanyaan sulit tentang saham, pertanyaan sulit tentang reksadana syariah Pertanyaansulit tentang motivasi belajar. 45 menit selanjutnya untuk pembahasan materi moderator : Terangkan implikasi adanya perbedaan kemampuan pada proses pembelajaran di dalam kelas! Motif atau dalam bahasa inggrisnya motive, berasal dari kata motion, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Tiga pertanyaan untuk bangkitkan motivasi.Apa yang dimaksud dengan tiga istilah di atas? Semangat kerja adalah sebuah dorongan keinginan dan kesungguhan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan sikap yang disiplin demi mencapai prestasi kerja yang maksimal sesuai dengan yang ditargetkan. Hampir sama dengan moral, moral adalah suasana batiniah yang dimiliki seseorang dan mempengaruhi perilaku individu tersebut dalam berperilaku di dalam organisasi. Bagaimana dengan moral kerja? Moral kerja adalah dorongan semangat yang dimiliki individu untuk berpartisipasi secara maksimal di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, budaya kerja adalah pandangan hidup yang berisi nilai-nilai dan tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku individu sebagai Sumber Daya Manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam menghadapi berbagai tantangan kerja di masa depan. Moral kerja yang tinggi akan mempengaruhi semangat kerja yang dimiliki seseorang, dan kondisi ini juga akan berkontribusi untuk membentuk budaya perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Di dalam dunia bisnis dan kerja, memiliki fokus yang tinggi terhadap hasil atau target yang diinginkan memang sangat diperlukan. Namun, tidak ada salahnya bagi kita untuk mempertanyakan banyak hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan, visi dan misi yang berlaku. Kita sering lupa bahwa rasa ingin tahu yang tinggi justru akan semakin membawa kita kepada kinerja yang lebih baik. Pernah dengar pepatah, “Tak Kenal, maka Tak Sayang”. Sama halnya dengan kontribusi yang diberikan pada suatu perusahaan. Jika kita hanya fokus pada tujuan tanpa mengetahuinya lebih dalam, maka semangat kerja yang dimiliki akan sangat minimal. Dengan mengajukan pertanyaan, ini akan membuat kita lebih berani dalam meminta umpan balik dari para karyawan unggul, rekan kerja, mendorong lahirnya inovasi baru, dan membantu setiap karyawan untuk mendapatkan kejelasan dalam tujuan perusahaan dan meningkatkan kinerja mereka lebih baik lagi. Selain itu, mengajukan pertanyaan juga bisa membantu kita untuk melihat apa yang kita anggap “benar” dan “salah”, sehingga ketika mengajukan pertanyaan kita akan lebih tersadar bahwa seringkali apa yang kita anggap sebuah “kebenaran” adalah kepercayaan subjektif semata yang mungkin perlu diubah. Selain itu, mengajukan pertanyaan juga akan membuat seseorang merasa lebih dihargai, didengar, dipenuhi dan diakui oleh orang-orang disekitarnya, sehingga ini akan membangun budaya kerja yang baik. Menurut website huffpost dot com, ada 15 pertanyaan penting yang dapat diajukan oleh atasan untuk meningkatkan semangat kerja, moral dan budaya kerja para karyawannya di dalam organisasi atau perusahaan. Berikut adalah penjelasannya lebih rinci. Seperti yang sudah dibahas pada awal artikel ini bahwa seseorang dengan moral kerja yang tinggi akan menghasilkan semangat kerja yang tinggi juga. Oleh karena itu, kedua hal ini memang sangat perlu ditingkatkan. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai berikut ini Pertanyaan pertama yang bisa diajukan kepada karyawan adalah menanyakan hal apa yang dapat membuatnya terinspirasi untuk bisa mendapatkan kesuksesan setiap harinya. Tidak dapat disangkal bahwa kita semua PASTI akan menghadapi tantangan kerja atau mengalami hari yang sangat buruk di kantor. Namun, pertanyaan ini akan menyadarkan karyawan bahwa dirinya bisa mencari sosok idola, mencari tahu pengalaman atau ungkapan motivasi yang dapat mendorong mereka untuk tetap meraih kesuksesan setiap harinya. Melalui pertanyaan ini, pimpinan akan membantu karyawannya dalam berfokus kepada hal-hal penting yang sangat berarti untuk mereka. Ketika karyawan sudah semakin paham dengan apa yang mereka yakini sangat penting, maka ini akan meningkatkan motivasi karyawan. Para pimpinan juga sangat penting untuk mengetahui, apakah karyawan mereka merasa bahagia atau tidak selama bekerja di dalam perusahaan tersebut. Para karyawan yang merasa berbahagia pastinya akan memberikan solusi dan kinerja yang terbaik. Tetapi, kita juga perlu tahu tentang seberapa bahagiakah para karyawan? Skala kebahagiaan yang tinggi berpengaruh pada kepuasan karyawan dalam bekerja di kantor dan kepuasan yang tinggi akan membangun budaya kerja yang tinggi di dalam perusahaan. Ketiga pertanyaan di atas akan membantu meningkatkan semangat kerja dan moral kerja yang dimiliki oleh para karyawan. Nah untuk lebih mengetahui lebih jelas apakah karyawan kita berbahagia di kantor atau tidak, dua pertanyaan di bawah ini bisa membantu kita untuk mengetahuinya. Pertanyaan ini sangat cocok untuk diajukan ketika minggu-minggu yang berat telah dilalui oleh karyawan kita di kantor. Coba tanyakan pertanyaan ini kepada mereka, jika jawabannya “tidak pernah”, ini menandakan bahwa karyawan kita merasa kurang bahagia di tempat kerja. Jika memang begitu, sekarang lah saatnya bagi pimpinan untuk menciptakan kebahagiaan di dalam tempat kerja. Jika jawaban karyawan masih kaku dari pertanyaan ini, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa karyawan memang merasa sangat tegang dan terlalu serius di tempat kerja, sehingga kita perlu bersikap lebih cair dalam menciptakan suasana kantor yang menyenangkan. Berbahagia dan bersenda gurau bukan berarti tidak serius dalam pekerjaan kok. Pimpinan perlu ingat bahwa karyawan tetaplah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, mereka bukanlah robot. Baru-baru ini, Merriam-Webster menyampaikan bahwa kata “Budaya” menjadi kata yang paling terbaik dan paling terkenal di tahun ini. Melalui kata “budaya”, rekan-rekan pembaca akan tahu betapa pentingnya hal itu bagi bisnis Anda semua. Membangun budaya kerja yang kuat bisa dimulai semenjak kita menyeleksi para kandidat baru di awal wawancara. Cobalah untuk menanyakan pertanyaan ini kepada mereka dan pilihlah jawaban kandidat yang paling mendekati dengan budaya kerja yang memang diinginkan di dalam perusahaan kita. Ini adalah pertanyaan yang sangat cerdas untuk mendapatkan karyawan yang kita inginkan. Memberikan pertanyaan ini kepada karyawan atau kandidat akan memudahkan mereka untuk terus berpikir dan berfokus pada hal-hal penting yang akan atau sedang mereka perbaiki atau tingkatkan? Seperti yang kita ketahui bahwa nilai-nilai perusahaan adalah kompas yang mengarahkan karyawan untuk menjadi seorang yang otonom dan tetap menjaga nilai-nilai yang ada. Dari semua nilai-nilai perusahaan yang ada, pasti ada satu, dua atau mungkin tiga nilai yang paling ingin dikuasai oleh karyawan tersebut. Mereka merasa bahwa nilai-nilai tersebut sangat mencerminkan dirinya. Tugas pemimpin dalam hal ini adalah mendukungnya dan terus memperkenalkan nilai-nilai penting yang lain, agar budaya kerja semakin meningkat dengan baik. Berfokus pada masa depan memang sangatlah bagus, namun kita juga perlu mengingatkan para karyawan bahwa memberikan fokus di masa kini juga sangat penting. Jika kita tidak berfokus untuk masa sekarang, maka sulit untuk memiliki masa depan yang baik. Melalui pertanyaan ini, kita akan membentuk budaya kerja yang tetap fokus pada masa sekarang. Seringkali karyawan mengalami keterlambatan dalam bekerja atau merasa frustasi karena mereka mengalami beberapa kendala yang tidak berani untuk disampaikan kepada pemimpinnya. Dengan mengajukan pertanyaan ini, pemimpin akan tahu apa saja yang membuat karyawannya terkendala dan terhambat dalam pekerjaan. Dalam budaya kerja yang baik, setiap karyawan harus tau dan paham tentang apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan, apa tujuan mereka dan mengapa mereka harus melaksanakan semua itu? Pesan yang jelas akan membuat karyawan lebih termotivasi, bersemangat dalam kerja dan menciptakan budaya kerja yang baik. Coba lakukan kegiatan refleksi sebelum hari Jumat berakhir bersama para karyawan, apakah ada dari kinerja yang mereka berikan di dalam minggu tersebut yang dapat diperbaiki menjadi lebih baik untuk kedepannya? Dengan melakukan refleksi secara bersama-sama seperti ini, karyawan akan termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Kita mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan dalam menghadapi karyawan yang introvert karena tipe karyawan yang seperti ini akan sangat pendiam dan pemalu untuk menyampaikan aspirasi atau ide-ide yang mereka miliki. Tiga pertanyaan di bawah ini dapat membantu rekan-rekan pembaca untuk berinteraksi dengan karyawan introvert agar dapat membantu mereka lebih bersemangat dalam bekerja dan meningkatkan budaya kerja di kantor. Karyawan introvert biasanya cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk memikirkan ide-ide cemerlang dan matang. Apalagi biasanya mereka sering didahului oleh para karyawan ekstrovert dalam menyampaikan aspirasi. Ini terjadi karena mereka memerlukan ketenangan untuk berpikir. Pertanyaan ini akan membantu karyawan introvert untuk menyampaikan aspirasi atau pendapat yang belum sempat terucapkan. Sehingga, mereka akan merasa dihargai dan diakui kehadirannya. Dengan begitu, mereka akan lebih bersemangat dalam bekerja dan budaya kerja yang baik akan terus tercipta di dalam kantor. Dalam kerja, pastinya banyak orang-orang yang sangat menginspirasi di dalamnya. Ketika karyawan introvert mengagumi atasan atau rekan kerja yang membuat mereka terdorong untuk memberikan prestasi lebih, mereka mungkin tidak akan menyampaikannya secara langsung. Pertanyaan ini akan membantu mereka untuk menyampaikannya dan membuka peluang bagi mereka untuk bisa berdiskusi dan meminum kopi bersama orang-orang yang dapat memotivasi mereka. Seringkali karyawan introvert suka memendam perasaan kesal atau kekhawatiran yang mereka rasakan. Ini adalah pertanyaan yang tepat untuk disampaikan kepada karyawan introvert agar mereka merasa bahwa pemimpinnya sangat memperhatikan perkembangan mereka selama di tempat kerja. Itulah 15 pertanyaan yang bisa disampaikan kepada karyawan untuk meningkatkan semangat kerja, moral dan budaya kerja yang mereka miliki. Yuk, kita mulai terapkan dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.KumpulanTanya Jawab #Part2. Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona. Di dalam actuating ada motivasi, bagaimana cara atau tehnik-tehnik dalam motivasi yang baik ? Jawab : Terdapat beberapa prinsip yang dapat dilakukan manager atau kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja para staff, antara lain : a.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam bekerja, seseorang terkadang memperlukaan hal untuk mencapai tujuan atau goals yang ada, hal tersebut adalah motivasi. Menurut Azwar 200015, motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada singkatnya, motivasi adalah penyemangat. Pemimpin tentu saja haru memberikan motivasi kepada para pengikutnya, agar untuk meningkatkan kinerja mereka, motivasi ibaratkan sebuah kebutuhan. Menurut buku "The Leadership Experience" yang dirangkum oleh Richard L. Daft, terdapat beberapa teori motivasi yang berdasarkan kebutuhan. Kebutuhan individu diibaratkan seperti katalog tersembunyi dari hal-hal yang diinginkan dan akan berusaha untuk mendapatkannya. Sejauh pemimpin memahami kebutuhan pengikut, mereka dapat merancang sistem penghargaan untuk mengarahkan energi dan prioritas menuju pencapaian tujuan of Need Theory Teori ini dibuat oleh Abraham Maslow, dirinya mengusulkan bahwa manusia dimotivasi oleh berbagai kebutuhan dan kebutuhan itu ada dalam urutan hierarkis. Maslow mengindentifikasikan terdapat 5 tingkat dalam motivasi kebutuhan, yaituPhysiological Needs Pada umunya, kebutuhan ini meliputi makanan, minuman, dan oksigen. Sedangkan, dalam organisasi, kebutuhan ini meliputi seperti kondisi suhu dan ventilasi udara di kantor, serta gaji pokok untuk memastikan keberlangsungan hidup Needs Meliputi keamanan atas fisik, lingkungan emosional, dan kebebasan dari segala ancaman. Dalam organisasi, kebutuhan ini mencerminkan kebutuhan akan pekerjaan yang aman, bonus/tunjangan tambahan, dan keamanan Needs Kebutuhan akan dirinya diterima oleh pihak atau orang lain. Dalam organisasi, kebutuhan ini mencakup untuk menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan pekerja, berpartisipasi dalam tim, dan menciptakan hubungan positif dengan Needs Kebutuhan untuk memiliki citra diri yang baik, mendapatkan perhatian, pengakuan diri, dan apresiasi dari pihak lain. Dalam organisasi, ini mengacu motivasi bahwa pengikut ingin mendapatkan pengakuan, memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi, mendapatkan status/jabatan tinggi, dan pujian atas kontribusi kepada Needs Kebutuhan untuk mencapai potensi tertinggi pada diri sendiri dan menjadi orang yang lebih baik. Dalam organisasi, kebutuhan ini mengacu pada mendapatkan kesempatan untuk berkembang, diberdayakan, menjadi lebih kreatif, mendapatkan pelatihan untuk menghadapi tugas yang menantang dan memajukan/meningkatkan kemampuan. Seseorang yang mendapatkan motivasi Sumber Two-Factor TheoryTeori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg, dirinya menemukan 2 faktor dimensi yang mempengaruhi motivasi kerja dan perilaku pengikut pada suatu organisasi, yaitu Hygiene Factors Melibatkan ada atau tidak adanya kepuasan kerja, seperti kondisi kerja, gaji yang didapatkan, kebijakan perusahaan, dan hubungan interpersonal. Jika hygiene factor nya buruk atau rendah, maka pekerjaan akan tidak memuaskan. Sebaliknya, jika hygiene factor nya baik atau tinggi, maka pekerjaan akan memuaskan karena pengikut termotivasi dalam melakukan pekerjaan Melibatkan kepuasanan kerja dan memenuhi kebutuhan yang bertingkat lebih tinggi seperti pencapaian, pengakuan, dan kesempatan untuk berkembang. Jika ada seorang motivator yang hadir dalam organisasi, maka para pengikut akan sangat termotivasi dan puas saat melakukan pekerjaan Needs TheoryTeori terakhir ini dikembangkan oleh David McClelland, teori ini mengusulkan bahwa jenis kebutuhan tertentu diperoleh selama hidup seseorang. Dengan kata lain, seseorang tidak dilahirkan dengan kebutuhan ini tetapi dapat mempelajarinya melalui pengalaman hidup mereka. Terdapat 3 kebutuhan dalam teori ini, yaitu Need for Achievement Keinginan untuk mencapai suatu yang susah/menantang, mempertahankan kesuksesan standar tinggi, menguasai tugas/pekerjaan kompleks, dan mendahului/mengalahkan orang for Affiliation Keinginan untuk membentuk hubungan personal yang dekat, menghindari konflik, dan menjalin persahabatan yang baik/ for Power Keinginan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain, bertanggung jawab terhadap orang lain, dan memiliki otoritas atas orang memilih teori motivasi kebutuhan ini,seorang pemimpin harus mempertimbangkan segala aspek yang menutupi kebutuhan para pengikut. Menurut saya, teori yang cocok digunakan adalah Hierarchy of Need Theory, karena teori tersebut menjelaskan segala kebutuhan-kebutuhan yang difikirkan atau harus didapatkan oleh pengikut organisasi. Pekerjaan yang mereka lakukan harus dibayar dengan jumlah yang sepadan sehingga mereka dapat hidup dengan tenang, memberikan jaminan kesehatan, dan memberikan mereka perhatian yang pantas serta kesempatan untuk berkembang. Kenapa?, karena dengan memberikan kebutuhan tersebut sebagai motivasi akan membuat para pengikut menjadi pekerja dengan kinerja tinggi, lebih berpengalaman, memberikan hasil yang lebih besar pada oraganisasi, dan akan lebih setia kepada perusaahan karena mereka merasa nyaman. Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyayoFVc5.